Berdasarkan
hasil hitung cepat sementara (quick count) sejumlah lembaga survei, pasangan
nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang telak di Sumatra Barat.
Bahkan, Sumatra Barat menjadi lumbung suara terbanyak dari provinsi lainnya
yang dimenangkan pasangan tersebut.
Pengamat
politik dari Universitas Negeri Padang (UNP) Nora Eka Putri menilai ada banyak
faktor yang menyebabkan Prabowo-Hatta meraih suara terbanyak di Sumatra Barat.
Pertama, solidnya kerja tim sukses partai-partai pendukung Koalisi Merah Putih
yang mengusung Prabowo-Hatta.
"Jajaran
tim sukses diisi oleh elite-elite penguasa. Mulai dari gubernur hingga ke
kepala daerah tingkat kabupaten/kota," kata Nora saat dihubungi Republika.
Menurut
Nora, hampir semua kepala-kepala daerah di Sumatra Barat berasal dari partai
pendukung koalisi merah putih seperti PKS, Golkar, dan Demokrat.
Sebaliknya,
partai pendukung Jokowi-JK seperti PDIP dan PKB sudah sejak lama tidak pernah
mendapatkan suara yang banyak di Tanah Minang tersebut baik dalam pemilu
legislatif maupun presiden.
Kedua,
lanjut Nora, warga Sumatra Barat adalah pemilih rasional yang sulit tertipu
oleh pencitraan yang dilakukan capres. Mereka memilih pemimpin itu selain
berdasarkan ketokohannya, juga berdasarkan kualitasnya.
"Jadi
citra Jokowi yang dinilai sebagai pemimpin sederhana itu tak mempan bagi warga
Sumbar. Mereka memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan kinerjanya,"
ujar staf pengajar Ilmu Politik UNP tersebut.
Tayangan
televisi yang menyiarkan secara langsun acara debat capres-cawapres sangat membantu
tingkat rasionalitas warga Sumatra Barat. Mereka bisa menilai para kandidat itu
berdasaekan visi dan misinya.
"Selain
itu, katakanlah JK memiliki kedekatan dengan warga Sumatra Barat karena
istrinya berasal dari Kabupaten Tanah Datar, tapi kedekatan ini tak
berpengaruh. Karena pemilih di Sumatra Barat sangat rasional. Di kabupaten
tersebut saja JK kalah," tambah Nora.
Ketiga,
psikologis warga Sumatra Barat yang budayanya terkenal religius. Menurut Nora,
pernyataan kubu Jokowi-JK yang akan menghapus perda bernuansa syariah di setiap
daerah jika menjadi presiden, kecuali Aceh, membuat masyarakat Sumatra Barat
berpikir panjang jika harus memilih Jokowi-JK.Karena,
kebanyakan tingkat pemerintahan daerah di Sumatra Barat menerapkan perda
syariah tersebut dan didukung oleh masyarakat. Karena, falsafah adat
Minangkabau di Sumatra Barat yakni "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi
Kitabullah", sangat diresapi oleh warga.
Keempat,
faktor sejarah PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) dan Masyumi.
Menurut Nora, warga Sumatra Barat masih memiliki emosional yang kuat jika
mengingat hubungan antara PRRI dan pusat di masa lalu. Di
mana, Sumatra Barat yang pada waktu era Presiden Sukarno, menjadi basis massa
Masyumi mendukung PRRI. Sedangkan pada waktu itu Sukarno terkait erat dengan
penumpasan PRRI yang menjadi catatan kelam sejarah Sumbar.
"Bung
Karno itu kan terkait dengan PNI dan pada akhirnya juga berkaitan dengan PDIP
sebagai partai pengusung utama Jokowi," kata Nora.
Apalagi,
ayah Prabowo yakni Sumitro Djodjohadikusumo juga sebagai tokoh pendukung PRRI
pada waktu itu. Sehingga, hal ini sedikit banyaknya memiliki pengaruh bagi
pemilih di Sumatra Barat untuk mendukung Prabowo.
Seperti
diketahui, Pasangan Prabowo-Hatta menang telak di Sumatera Barat dalam
pemilihan presiden (pilpres), Rabu (9/7). Versi real qount PKS, suara
Prabowo-Hatta 78,53 persen dan Jokowi-JK 21,47 persen. Sedangkan hitung cepat
(quick count) RRI, Koalisi Merah Putih meraih kemenangan 78,06 persen.
Persentase tertinggi kemenangan Prabowo-Hatta di Sumatera Barat.
Persentase
kemenangan Koalisi Merah Putih itu tertingga diraih di Provinsi Sumatra Barat
(Sumbar) dengan torehan 78,06 persen. Adapun, kemenangan Jokowi-JK tertinggi
didapat di Sulawesi Barat *Sulbar) dengan koleksi 82,54 persen
Sementara
itu Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-JK Sumatra Barat Alex Indra Lukman
menyatakan, kalahanya pasangan Jokowi-JK di Sumatra Barat tidak masalah.
"Memang
untuk Sumatra Barat capres-cawapres kami kalah suara, tapi secara nasional kami
menang. Dan perlu diketahui bahwa pencoblosan yang dilakukan masyarakat Sumbar
pada siang tadi adalah pemilihan pilpres, bukan pilgub atau pileg,"
Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/07/14/n8okff-4-faktor-prabowohatta-menang-telak-di-tanah-minang
No comments:
Post a Comment