Definisi Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang
sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan
kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan
mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin
banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil
keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tinkat yang berbeda-beda. Ada
keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada
keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu,
hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
Keputusan adalah sesuatu pilihan yang diambil
diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia. Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan dalam
organisasi adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Jenis-jenis pengambilan Keputusan
dalam organisasi
Keputusan
terprogram, adalah suatu keputusan yang berkaitan dengan
permasalahan permasalahan sebelumnya. keputusan-keputusan tersebut sering
diambil dikarenakan rutinitas terhadap permasalahan yang sering muncul
tersebut. dengan kata lain, keputusan terprogram telah memiliki prosedur
tersendiri yang telah pasti dalam menangani permasalahan yang muncul.
Keputusan
tidak terprogram, adalah suatu keputusan yang diambil
berdasarkan permasalahan permasalahan baru. keputusan ini bersifat baru dan
cenderung tidak memiliki prosedur yang tetap seperti di keputusan terprogram.
hal ini dikarenakan permasalahan permasalahan yang timbul pun sifatnya khusus,
rumit dan tidak terstruktur.
Contoh kasus : suatu organisasi/perusahaan diberikan
kepercayaan untuk menjalankan suatu project di luar kota. Dan diputuskan
project berjalan selama satu bulan. Dan ternyata saat project sedang berjalan
di tengah-tengah proses, terjadi permasalahan kekurangan personil untuk
mengatasi project tersebut dan dikhawatirkan project tidak akan selesai pada
tenggat waktu yang telah ditentukan dan waktunya semakin mepet, maka untuk
memperlancar project tersebut pimpinan dapat memutuskan untuk menambahkan
personilnya untuk memperlancar project tersebut walaupun akan ada pengeluaran
tambahan untuk pengiriman personil tersebut bagi organisasi tersebut.
Contoh di atas adalah salah satu contoh dimana
pimpinan dapat saja mengambil keputusan tanpa didiskusikan terlebih darhulu
karena alasan kepentingan yang mendesak, apabila menggunakan perkiraan ahli,
kewenangan setelah diskusi, ataupun kesepakatan maka akan memerlukan banyak
waktu untuk membuat keputusan.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1. hal-hal
yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. setiap
keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
3. setiap
keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain;
4. jarang
sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5. pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah
menjadi tindakan fisik;
6. pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang
cukup lama;
7. diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8. setiap
keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul; dan
9. setiap
keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.
Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut
mempengaruhi pengambilan keputusan.
1. Fisik
Didasarkan pada rasa
yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada
kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang,
sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada
perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada
pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai
konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada
keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai
potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada
pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya
dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup
sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung
atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
Sumber:
http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/choice-menurut-terry-1989-faktor-faktor.html
http://rezaprasetyo08.wordpress.com/2012/04/27/pengambilan_keputusan/
http://irpantips4u.blogspot.com/2012/11/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
No comments:
Post a Comment