Kota Dunia yang Terlupakan
Judul Artikel : Kota dunia yang terlupakan
Penulis : Gatot Widakdo/Hamzirwan
Penerbit : Kompas
Terbit : 25 September
2013
Tema : Kebudayaan
No
Halaman : Halaman 33
Contoh
Resensi Artikel ini adalah sebagai berikut :
Berkendara sejauh 3.325 kilometer mulai dari titik 0 di Sabang,Pulau Weh, lalu menyebrang ke Banda Aceh, untuk selanjutnya menyusuri pantai barat Sumatera hingga Bandar Lampung, sungguh melelahkan sekaligus menyenangkan
Berkendara sejauh 3.325 kilometer mulai dari titik 0 di Sabang,Pulau Weh, lalu menyebrang ke Banda Aceh, untuk selanjutnya menyusuri pantai barat Sumatera hingga Bandar Lampung, sungguh melelahkan sekaligus menyenangkan
Pada
abad ke-16 hingga ke-20 Masehi, pantai barat Sumatra pernah menjadi titi
pusaran peradaban dan jalur perdagangan internasional. Masyarakat di pantai
yang berhadapan dengan Samudra Hindia it u berhubungan dengan beberapa Negara,
seperti Belanda, Portugis, Inggris, China dan India.
Kota
Barus, Singkil, dan Kota Natal merupakan titik-titk pusaran pradaban, termasuk
pusat penyebaran agama Hindu, Budha,Islam pada masa itu. Posisi di muara sungai
membuat kota –kota ini menjadi pintu masuk yang strategis bagi dunia
Barus
sekarang-yang terletak beberapa kilometer dari barus lama-hanyalah sebuah
kecamatan. Beberapa bangunan, perumahan, tempat pelelangan ikan dan pangkalan
pendaratan ikan di pelabuhan lama itu kusut
tak terawat. Tak sedikit orang
yang tidak mengetahui barus
- Keunggulannya artikel ini adalah dalam artikel ini penulis membahas sejarah pulau sumatrea yang terlupakan
- Kelemahannya artikel ini adalah dalam artikel ini sang penulis hanya membahas sejarah satu pulau saja
- Pendapat akhir dalam pemekaran sebuah kota adalah bagaimana menciptakan suatu perkembangan yang mampu memberikan kesan yang berkesinambungan bagi warga dan penghuninya
- Saran kita harus melestarikan budaya kita agar tidak punah atau terlupakan
No comments:
Post a Comment